Kamis, 21 Maret 2013

Thank You, Good bye



Thank You, Good bye


         Hari ini jam sekolah di percepat, karena sekolah akan mempersiapkan untuk ujian sekolah senin nanti. Dengan langkah cepat aku mengambil kotak yang aku titipkan pada ibu kantin dan segera aku menuju rumah Denis. Cuaca hari ini sangatlah mendung, aku semakin mempercepat langkah kaki ku agar terhindar dari siraman air hujan yang mulai membesar. Benar saja, tanpa ku undang hujan semakin deras dan memaksa ku mempercepat langkah kaki untuk mencari tempat berteduh yang ku sadari mulai di penuhi oleh banyak orang.
Ku genggam erat dan ku tutupi kotak yang ku bawa ini dengan tubuhku agar tidak terkena siraman air hujan yang terus menerus membesar. Hingga akhirnya aku mendapatkan tempat untuk berteduh, aku membuka kotak tersebut untuk memastikan bahwa isi dari kotak itu tidak rusak dan tidak terkena air. Aku menghela nafas dan tersenyum puas saat ku ketahui isi dari kotak tersebut masih tertata dengan rapih tanpa ada kerusakan sedikitpun. Teringat Denis aku langsung mengambil telepon genggamku dan segera memberinya kabar.
“Hallo, sayang bisa jemput aku gak? Di sini hujan sangat deras.”
“Memang kamu ada dimana?”
“Aku ada di halte bis dekat lampu merah. Bisa kan?”
“Aku lagi sama teman-temanku, mungkin aku kesana 1 jam lagi.”
“Yasudah, aku tunggu yah sayang.”
Dengan cepat dia menutup telponnya. Aku hanya berfikir mungkin dia sedang mengerjakan tugas seperti biasanya.

         Waktu terus berjalan, hujan dikit demi sedikit mulai mereda dan orang pun satu per satu mulai pergi meninggalkan halte bis ini. Sudah 2 jam lebih aku menunggu nya, namun Denis tak kunjung datang. Aku mencoba untuk menghubunginya namun tidak di angkat, aku terus menelponnya tiba-tiba dia tidak mengaktifkan ponselnya. Aku khawatir, aku takut dia kenapa-kenapa. Sedangkan setengah jam lagi aku harus datang ke sebuah ajang perlombaan sains dan itu adalah mimpiku. Aku sangat bingung, di satu sisi aku harus menunggu kedatangan Denis, tetapi aku juga harus mengejar mimpiku. Aku merasa sangat lemas, kedinginan, rasanya tak mampu untuk berjalan dan aku memilih untuk menunggu Denis. Hingga akhirnya aku tertidur di halte bis tersebut. 1 jam kemudian aku terbangun ku lihat di sekeliling ku sudah tidak ada orang lagi selain aku seorang diri. Aku mengambil ponselku dan mencoba menghubungi Denis kembali dan ternyata aktif, walaupun sedikit lama tapi Denis mengangkatnya, aku pun tersenyum lega.
“Iya-iya!! Aku juga lagi di jalan, sebentar lagi sampai. Jangan telpon-telpon lagi!!”
Belum sempat aku berbicara Denis langsung mematikan kembali ponselnya. Mengapa dia membentakku? Apa dia merasa terganggu? Sungguh aku tidak ingin menganggunya, apalagi sampai membuatnya membentakku. Tak lama kemudian ku lihat mobil Denis datang, aku segera berdiri. Dengan penuh semangat aku menyambutnya.
“Say..” Belum sempat aku berbicara dia langsung membentakku kembali.
“Kamu tuh yah, kalau aku gak datang ya sudah kamu pulang saja! Kamu tahu gak kalau aku tuh sedang sibuk!!”
Ku lihat kaca mobil Denis terbuka, terlihat seorang perempuan cantik di dalamnya.
“Sayang ayo dong, kita pulang. Aku capek nih.” Dengan nada manja perempuan itu mengajak Denis untuk mengantarnya pulang.
Aku menatap lekat mata Denis kekasihku. Kekecewaan yang kurasa, melebihi kekecewaanku kepada perlombaan sains yang tidak bisa ku ikuti. Aku mengambil kotak yang ku bawa tadi dan aku buka.
“Aku gak mau ganggu kamu, maunya tadi tuh langsung ke rumah kamu, tapi ternyata hujan sangat deras disini. Makanya aku minta kamu jemput, tapi aku tidak memaksa kamu buat jemput aku. Aku mau ngasih kue ini buat kamu.”
Denis pun melihat isi kotak yang aku pegang.
“Happy Anniversary 1th years yah sayang. Aku cuma mau ngucapin ini langsung ke kamu. Terimakasih yah buat 1 tahun nya. Dan selamat buat kamu semoga kamu lebih bahagia bersamanya.” Aku tersenyum walau sakit yang kurasa mengiris hatiku ini.
Denis terdiam menatapku, ku pegang halus pipinya untuk terakhir kalinya.
“Good bye.” Aku berlari meninggalkan Denis dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir dengan lembut di pipiku.

Thankyou, Goodbye. Denis.

Karya : R.V_Elvhanesh
Twitter : @relvhanesh
Facebook: Vhiny Rey Amore

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya ^_^

Labels

Social Icons

Sample Text

Followers

Featured Posts

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 My Secret Dreams All Right Reserved