Thank You, Good bye
Thank
You, Good bye
Hari ini jam sekolah di percepat, karena sekolah akan mempersiapkan untuk ujian sekolah senin nanti. Dengan langkah cepat aku mengambil kotak yang aku titipkan pada ibu kantin dan segera aku menuju rumah Denis. Cuaca hari ini sangatlah mendung, aku semakin mempercepat langkah kaki ku agar terhindar dari siraman air hujan yang mulai membesar. Benar saja, tanpa ku undang hujan semakin deras dan memaksa ku mempercepat langkah kaki untuk mencari tempat berteduh yang ku sadari mulai di penuhi oleh banyak orang.
Ku genggam erat dan ku tutupi kotak yang ku bawa ini dengan tubuhku agar tidak terkena siraman air hujan yang terus menerus membesar. Hingga akhirnya aku mendapatkan tempat untuk berteduh, aku membuka kotak tersebut untuk memastikan bahwa isi dari kotak itu tidak rusak dan tidak terkena air. Aku menghela nafas dan tersenyum puas saat ku ketahui isi dari kotak tersebut masih tertata dengan rapih tanpa ada kerusakan sedikitpun. Teringat Denis aku langsung mengambil telepon genggamku dan segera memberinya kabar.
“Hallo,
sayang bisa jemput aku gak? Di sini hujan sangat deras.”
“Memang
kamu ada dimana?”
“Aku
ada di halte bis dekat lampu merah. Bisa kan?”
“Aku
lagi sama teman-temanku, mungkin aku kesana 1 jam lagi.”
“Yasudah,
aku tunggu yah sayang.”
Dengan
cepat dia menutup telponnya. Aku hanya berfikir mungkin dia sedang mengerjakan
tugas seperti biasanya.
Waktu terus berjalan, hujan dikit demi
sedikit mulai mereda dan orang pun satu per satu mulai pergi meninggalkan halte
bis ini. Sudah 2 jam lebih aku menunggu nya, namun Denis tak kunjung datang. Aku
mencoba untuk menghubunginya namun tidak di angkat, aku terus menelponnya
tiba-tiba dia tidak mengaktifkan ponselnya. Aku khawatir, aku takut dia
kenapa-kenapa. Sedangkan setengah jam lagi aku harus datang ke sebuah ajang
perlombaan sains dan itu adalah mimpiku. Aku sangat bingung, di satu sisi aku
harus menunggu kedatangan Denis, tetapi aku juga harus mengejar mimpiku. Aku
merasa sangat lemas, kedinginan, rasanya tak mampu untuk berjalan dan aku
memilih untuk menunggu Denis. Hingga akhirnya aku tertidur di halte bis
tersebut. 1 jam kemudian aku terbangun ku lihat di sekeliling ku sudah tidak
ada orang lagi selain aku seorang diri. Aku mengambil ponselku dan mencoba
menghubungi Denis kembali dan ternyata aktif, walaupun sedikit lama tapi Denis
mengangkatnya, aku pun tersenyum lega.
“Iya-iya!!
Aku juga lagi di jalan, sebentar lagi sampai. Jangan telpon-telpon lagi!!”
Belum
sempat aku berbicara Denis langsung mematikan kembali ponselnya. Mengapa dia
membentakku? Apa dia merasa terganggu? Sungguh aku tidak ingin menganggunya,
apalagi sampai membuatnya membentakku. Tak lama kemudian ku lihat mobil Denis
datang, aku segera berdiri. Dengan penuh semangat aku menyambutnya.
“Say..”
Belum sempat aku berbicara dia langsung membentakku kembali.
“Kamu
tuh yah, kalau aku gak datang ya sudah kamu pulang saja! Kamu tahu gak kalau
aku tuh sedang sibuk!!”
Ku
lihat kaca mobil Denis terbuka, terlihat seorang perempuan cantik di dalamnya.
“Sayang
ayo dong, kita pulang. Aku capek nih.” Dengan nada manja perempuan itu mengajak
Denis untuk mengantarnya pulang.
Aku
menatap lekat mata Denis kekasihku. Kekecewaan yang kurasa, melebihi
kekecewaanku kepada perlombaan sains yang tidak bisa ku ikuti. Aku mengambil
kotak yang ku bawa tadi dan aku buka.
“Aku
gak mau ganggu kamu, maunya tadi tuh langsung ke rumah kamu, tapi ternyata
hujan sangat deras disini. Makanya aku minta kamu jemput, tapi aku tidak
memaksa kamu buat jemput aku. Aku mau ngasih kue ini buat kamu.”
Denis
pun melihat isi kotak yang aku pegang.
“Happy
Anniversary 1th years yah sayang. Aku cuma mau ngucapin ini langsung ke kamu. Terimakasih
yah buat 1 tahun nya. Dan selamat buat kamu semoga kamu lebih bahagia
bersamanya.” Aku tersenyum walau sakit yang kurasa mengiris hatiku ini.
Denis
terdiam menatapku, ku pegang halus pipinya untuk terakhir kalinya.
“Good
bye.” Aku berlari meninggalkan Denis dengan air mata yang tak henti-hentinya
mengalir dengan lembut di pipiku.
Thankyou,
Goodbye. Denis.
Karya : R.V_Elvhanesh
Twitter : @relvhanesh
Facebook: Vhiny Rey Amore
0 komentar:
Posting Komentar